DI
BALIK WARNA
Putih
Kita tahu kalau putih
adalah warna bulan dan melambangkan kesucian.
Tapi jangan salah, putih juga melambangakan kematian di Negara Cina,
India, dan pada jaman dahulu, di kekaisaran Romawi. Nah, terus kenapa pengantin selalu dihubungkan
dengan warna putih juga ? Ternyata ini merupakan pengaruh dari jaman Yunani
Kuno. Ketika itu, bangsa Yunani Kuno
membangun dan mempersembahkan sebuah kuil untuk Dewi Kebijaksanaan, ATHENA
Yang terbuat dari marmer puih. Inilah yang
membuat warana putuh menjadi lambing kesucian.
Hijau
Baik di kebudayaan Timur maupun barat, hijau selalu dihubungkan
dengan kesuburan. Enngak heran kalau di mitos manapun, dewa dan dewi kesuburan
pasti dilukiskan dengan warna hijau.
Misalnya mitos Green Man untuk orang-orang Eropa Utara, Hijau memang
melambangkan alam, itu sebabnya organisasi lingkungan hidup paling ngetop,
Greenpace, pakai embel – embel green untuk menegaskan lingkup aktivitas
mereka. Bagi umat islam, warna hijau
mejadi sacral karena berkonotasi alam semesta yang menandakan kehadiran abadi
Allah.
Merah
Enggak heran deh kenapa pendahulu bangsa kita memilih warna ini sebagai
lambing ‘keberanian’ untuk Sang Saka Merah Putih. Dari segi bahasa saja, warna
merah mencerminkan kecemerlangan. Red dalam rumpun bahasa Slavia (yang banyak
digunakan bangsa – bangsa di Eropa Timur ), ternyata punya arti ‘hidup’ atau
‘indah’. Untuk bangsa Mesir Kuno, merah adalah warna milik RA, dewa Matahari ,
Bangsa Romawi menghubungkan warna ini dengan Mars, Dewa perang, ups, tapi
inilah warna yang dipakai oleh gerakan Nazi untuk warna lambing Swastika
mereka, sebagai perlambang keberanian.
Merah merupakan symbol keberuntungan bagi Bangsa Cina. Itu sebabnya
warna merah sering muncul di acara pernikahan, seperti untuk baju pernikahan
dan undangan plus dekorasi ruangannya. ‘HARAM’ deh hukumnya menggunakan warna
merah ke pemakan orang Cina. Warna merah
juga dipercaya bisa jadi penangkis roh – roh jahat.
Hitam
Hitam sering membuat
orang berfikir tentang sesuatu yang berkesan seram, misterius atau nakutin. Ini
karena sesuatu yang gelap merang sering dikonotasikan misterius, dan tentunya
bisa menimbulkan rasa takut. Kita juga
sudah terbiasa untuk menggunakan baju berwarna hitam sebagai tanda berduka
cita. Ini ada hubungannya dengan tradisi
kebudayaan semit jaman dahulu, dimana warga akan menghitamkan wajah orang yang
sudah meninggalkan akibat penyakit menular agar tidak diketahui.
Post by : majlah gadis remaja 10 harian hal 92
0 komentar:
Posting Komentar